POLRES PIDIE Portal berita resmi dan update terbaru dari Polres Pidie.
Tribratanewspolrespidie.id /
Sigli | Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali, S.I.K melakukan panen perdana produksi garam dengan sistem geomembran terbuka di Gampong Lhee Meunasah, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Kamis (6/7/2023).
Sedikitnya 500 kilogram garam dihasilkan dari dua meja kristal yang dibentuknya. Bahkan, jumlah tersebut masih kurang dari yang ditargetkan. “Kita targetkan, setiap meja kristal itu bisa menghasilkan 500-600 kilogram garam,” Meski berbeda dari yang ditargetkan, Kapolres meyakini dengan potensi air baku garam yang terkandung di kawasan itu bisa mencapai target yang telah dipatoknya. Tutur AKBP Imam.
Selain bisa memanen garam dalam jumlah besar, sistem giomembran terbuka juga bisa memangkas biaya produksi dengan modal awal yang minim. “Ke depan, setiap hari bisa memanen garam atau paling lambat tiga sampai empat hari sekali bisa dipanen,” ujarnya. Kapolres juga berencana menguji garam hasil produksinya tersebut di laboratorium, untuk mengecek kadar garam dan air kristal garam yang diproduksinya tersebut.
“Kita coba uji lab juga, untuk menguji kadar garam dan zat lain di dalamnya,” terang mantan Kapolres Aceh Tamiang ini. Kapolres Pidie sebelumnya menyulap lahan bekas tambak milik Polri di Gampong Lhee Meunasah, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie menjadi tempat produksi garam. Sejak sebulan terakhir, Imam dibantu Personelnya membentang plastik geomembran di atas hamparan tanah, kemudian dibuat pembatas menjadi nampan untuk diisi air berkadar garam yang disedot dari sumur bor.
Ia mengaku tergerak ikut memproduksi garam, karena berusaha memotivasi para petani garam di kawasan itu untuk terus menggarap potensi alam beragam di Kabupaten Pidie.
“Lahan disini cukup subur dengan beragam potensi lain, harusnya menjadi modal besar bagi masyarakat di Kabupaten Pidie,” ujar Kapolres Pidie.
